Artikel
Jumlah Penemuan Mayat Meningkat dalam 2 Tahun Terakhir
26 December 2022

PENEMUAN mayat pada November 2022 meningkat bila
dibandingkan dengan data penemuan mayat di November 2021. Peningkatan jumlah
kejadian kurang lebih 55,69 persen. Bukan hanya November, peningkatan jumlah
penemuan mayat juga terjadi pada tujuh bulan lain di 2021 dan 2022.
Peristiwa
penemuan mayat menghebohkan warga sekitar lokasi kejadian. Satu di antaranya
penemuan jenazah seorang anak di aliran Sungai Cinambo Lama, Kota Bandung, pada
Senin siang, 28 November 2022. Jenazah itu ternyata seorang anak yang
sebelumnya dilaporkan hilang, berinisial ARJ (6), yang terbawa arus sungai. Saat
itu, ARJ hanyut saat bermain dengan teman-temannya.
Sesosok
mayat juga ditemukan di sebuah pekarangan rumah warga di Gemuh, Kendal, Jawa
Tengah, pada Minggu pagi, 27 November 2022. Ada luka di bagian kepala.
“Setelah
tahu ada mayat itu, saya terus lapor ke Pak RT dan lapor juga ke Polsek Gemuh,”
ungkap seorang warga yang menemukan jenazah dikutip dari artikel berjudul Mayat
Misterius Ditemukan di Pekarangan Warga Gemuh Kendal yang diunggah di www.detik.com pada Minggu 27 November 2022.
Jumlah
penemuan mayat meningkat
Dua
peristiwa itu merupakan contoh kasus penemuan mayat di November 2022. Sebab
pada November 2022, Polri menangani 246 kasus penemuan mayat di seluruh Indonesia.
Jumlah tersebut naik kurang lebih 55,69 persen dibandingkan dengan November
2021. Pada periode yang sama di tahun 2021, Polri menangani 158 kasus penemuan
mayat.
Polda
Jateng paling banyak tangani kasus penemuan mayat
Dalam dua
tahun terakhir, data DORS menunjukkan penemuan mayat paling banyak terjadi di
Pulau Jawa yaitu 3.267 kasus. Polda Jawa Tengah merupakan satuan kerja yang
menangani penemuan mayat paling banyak yaitu 1.916 kasus.
Polda di
Pulau Jawa mendominasi jumlah kasus penemuan mayat periode Januari 2021 hingga
artikel ini ditulis, Kamis 1 Desember 2022. Data di DORS menunjukkan 79,3
persen dari jumlah total penanganan penemuan mayat terjadi di pulau dengan
jumlah penduduk terbanyak di Indonesia itu.
Bila menemukan
mayat
Dalam
beberapa peristiwa, masyarakat-lah yang paling sering menemukan mayat. Bahkan,
sejak Januari 2021 hingga November 2022, penemuan mayat paling sering terjadi
di kawasan perumahan atau pemukiman. Data di DORS menunjukkan 37,62 persen dari
total kasus penemuan mayat justru terjadi di perumahan.
Salah satu
kasus yaitu penemuan empat mayat di Kalideres pada November 2022. Empat mayat
itu terdiri dari suami, istri, anak, dan paman. Warga setempat curiga pada
sebuah rumah di Kalideres. Warga mencium bau busuk di rumah tersebut. Lalu
Ketua RT setempat melapor ke Polsek Kalideres.
“Bersama
dengan polisi, Ketua RT akhirnya memaksa masuk ke dalam rumah tersebut,” kata
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Pasma Royce di artikel berjudul Ini
Kronologi Penemuan Jenazah Satu Keluarga di Kalideres yang diunggah di
laman www.antaranews.com pada Jumat 11 November 2022.
Tindakan
Ketua RT melaporkan kecurigaan ke kepolisian setempat merupakan hal yang tepat.
Ketua RT tidak merusak lokasi kejadian sehingga kepolisian dapat melakukan olah
tempat kejadian perkara (TKP).
Ahli
forensik dari Mabes Polri Kombes Pol Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti, DFM, Sp.F.,
mengatakan masyarakat perlu berpikir layaknya petugas forensik saat menemukan
mayat. Warga baiknya membiarkan kondisi jenazah dan lokasi kejadian sembari
menunggu polisi datang.
Kombes Pol
Hastry mencontohkan kasus penemuan dua jenazah di Subang, Jawa Barat, pada 18
Agustus 2021. Kedua jenazah merupakan sepasang ibu dan anak yang menjadi korban
pembunuhan. Jenazah keduanya ditemukan di dalam bagasi mobil Alphard.
Berkaca
dari kasus tersebut, Kombes Hastry mengaku polisi kesulitan mengungkap kejadian
tersebut. Sebab, banyak masyarakat yang masuk ke lokasi kejadian. Sehingga
kondisi TKP berubah.
“Seharusnya
dibiarkan saja, tunggu polisi datang. Yang penting, dilindungi TKP-nya, jangan
ada yang masuk. Kami (polisi) harus tahu keadaan pertama itu seperti apa.
Bagaimana posisinya saat pertama orang ini kehilangan nyawanya. Dengan jasad
sudah dipindahkan membuat (penyelidikan) lebih sulit,” ungkap Kombes Hastry
dikutip dari artikel berjudul Ini Tip Ahli Forensik Mabes Polri jika
Menemukan Jenazah yang diunggah di laman www.solopos.com pada 1 Desember 2021.
Pusiknas Bareskrim Polri juga
memiliki sistem Piknas untuk mendukung kinerja Polri khususnya bidang
pengelolaan informasi kriminal berbasis teknologi informasi dan komunikasi
serta pelayanan data kriminal baik internal dan eksternal Polri dalam rangka
mewujudkan Polri yang PRESISI (Prediktif, Responsibilitas, Transparansi Berkeadilan).
--- Pusiknas Bareskrim Polri, Valid dan Tepercaya ---