BANJIR menerjang berbagai wilayah di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Warga berjibaku menyelamatkan diri dan membantu satu sama lain ketika banjir bandang datang dengan arus yang semakin kuat dan ketinggian air yang terus meningkat. Dalam situasi darurat itu, berbagai upaya dilakukan agar sebanyak mungkin korban dapat diselamatkan.

Cerita Rakit Gedebok Pisang

Itulah yang dilakukan Kapolsek Pangkalan Brandan, AKP Amrizal Hasibuan, ketika banjir menerjang wilayah Pangkalan Brandan, Langkat, Sumatra Utara. Sejak air naik, AKP Amrizal bersama anggotanya langsung bergerak cepat melakukan koordinasi dan evakuasi warga ke tempat yang lebih aman.

Mereka menyisir permukiman yang terendam dan membantu warga yang terjebak untuk keluar dari zona berbahaya. Di tengah kelelahan setelah berjam-jam melakukan evakuasi, seorang perempuan mendatangi kantor polisi sambil menangis. Ia memohon bantuan untuk menyelamatkan ibunya yang masih terjebak banjir di desa mereka.

Tanpa menunda waktu, AKP Amrizal segera menuju lokasi. Air sudah mencapai lutut orang dewasa dan terus meninggi. Dengan perlengkapan seadanya, ia dan rekannya memakai sebilah fiber, biasanya digunakan sebagai tutup wadah ikan, untuk mengangkut warga yang tak mampu berjalan di tengah derasnya arus.

Saat menyusuri wilayah banjir, mereka menemukan beberapa batang pisang dan tali yang hanyut terbawa arus. Menurut AKP Amrizal, hal itu menjadi pertolongan dari Tuhan Yang Maha Esa. Dengan sigap, mereka merangkai batang-batang pisang tersebut menjadi rakit darurat.

Rakit sederhana itu digunakan untuk membawa korban, sementara AKP Amrizal dan rekannya berenang sambil mendorong rakit agar dapat mencapai lokasi yang lebih aman. Upaya itu berhasil. Mereka mampu mengevakuasi warga, termasuk ibu dari perempuan yang datang meminta pertolongan sebelumnya.

“Saat ini para korban sudah berada di pengungsian. Saya sangat terenyuh, karena mereka adalah warga saya. Saya lakukan ini sebagai tugas pelayanan pada masyarakat,” ujar AKP Amrizal dalam wawancara bersama Kompas.com.

Ia menambahkan bahwa warga saat ini sangat membutuhkan penerangan, jaringan internet, obat-obatan, serta bantuan tenaga ahli untuk memulihkan kondisi psikologis anak-anak korban banjir.

Banjir Sumatra: Kronologi, Dampak, dan Korban

Kronologi dan Pemicu Banjir

Hujan deras disertai cuaca ekstrem mulai mengguyur wilayah Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar) sejak 25 November 2025.
Menurut pemantauan BMKG, penyebab cuaca ekstrem termasuk berkembangnya sistem siklon tropis dan bibit siklon di sekitar Selat Malaka dan Laut Sulu, yang memicu hujan lebat dan angin kencang di sejumlah wilayah Sumatra.

Daerah Terdampak dan Kondisi Terkini

Banyak kabupaten/kota di Aceh, Sumut, dan Sumbar terdampak banjir dan longsor; sejumlah wilayah bahkan mengalami putus akses jalan dan jembatan, membuat logistik dan evakuasi menjadi sulit.
Beberapa wilayah seperti di Aceh, khususnya Kabupaten Aceh Utara, Aceh Tengah, Bener Meriah, Aceh Tenggara, dilaporkan mengalami pengungsian massal serta kerusakan infrastruktur berat. Ribuan rumah terendam, dan ratusan ribu warga mengungsi.
Meski sebagian wilayah sudah mulai terjangkau bantuan, banyak daerah masih terisolasi, akses komunikasi dan logistik terbatas, dan kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, serta bantuan medis mendesak.

Jumlah Korban dan Dampak Manusia

Hingga data terakhir per 2 Desember 2025, BNPB melaporkan 604 warga meninggal akibat banjir dan longsor di tiga provinsi.
Rincian sebagai berikut:

Sumatera Utara: 283 korban jiwa
Sumatera Barat: 165 korban jiwa
Aceh: 156 korban jiwa

464 orang dilaporkan hilang
570 ribu orang mengungsi.
28.000 rumah rusak dengan tingkat kerusakan bervariasi.
282 fasilitas pendidikan rusak.
271 jembatan hancur diterjang banjir dan longsor.

Kapolri Kerahkan Bantuan

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan jajarannya terjun langsung ke wilayah terdampak, terutama daerah yang terisolasi. Kapolri mengerahkan helikopter, pesawat, kapal, serta personel SAR gabungan untuk mempercepat evakuasi dan distribusi bantuan.

“Ada beberapa hal yang menjadi perhatian, kaitannya dengan jalur yang terputus agar segera dilakukan perbaikan,” ujar Kapolri dalam laporan Tribratanews berjudul Kapolri Naik Heli Pantau Banjir Sumut, Pastikan Percepat Distribusi Bantuan ke Warga.

Kapolri menegaskan pentingnya koordinasi lintas lembaga untuk memastikan bantuan makanan, pakaian, obat-obatan, dan kebutuhan dasar lainnya dapat diterima warga secepat mungkin.

Data Banjir di Pusiknas

Pusiknas Bareskrim Polri mencatat bahwa sepanjang tahun 2025 terdapat 430 peristiwa bencana banjir yang dilaporkan ke kepolisian di berbagai wilayah Indonesia. Tren menunjukkan peningkatan signifikan pada November 2025, dengan 116 kejadian banjir, atau empat kali lipat dibandingkan bulan Oktober.

Selain banjir, ancaman tanah longsor juga meningkat menjelang akhir tahun. Sepanjang 2025, Pusiknas mencatat 782 kejadian tanah longsor yang dilaporkan ke Polri. Sama seperti banjir, November kembali menjadi bulan dengan lonjakan tertinggi, yakni peningkatan empat kali lipat dibandingkan Oktober 2025.

Kedua data tersebut menunjukkan bahwa intensitas cuaca ekstrem di penghujung tahun memberikan dampak besar terhadap peningkatan bencana hidrometeorologi di Indonesia, sehingga membutuhkan kesiapsiagaan yang lebih kuat, terutama dari sisi mitigasi, koordinasi antarinstansi, dan kesiapan alat serta personel penanganan bencana.

Catatan Akhir

Peristiwa banjir besar di Sumatra kembali mengingatkan bahwa bencana hidrometeorologi dapat datang tiba-tiba dan menimbulkan dampak luas, baik bagi keselamatan maupun kehidupan sosial warga. Di tengah kondisi itu, kehadiran aparat di lapangan, seperti aksi cepat AKP Amrizal dan personel lainnya, membuktikan bahwa respons sigap dapat menjadi pembeda antara keselamatan dan kehilangan. Upaya evakuasi, distribusi bantuan, serta layanan pelaporan dan pemantauan kasus melalui sistem yang terintegrasi menunjukkan bahwa Polri terus berupaya hadir bagi masyarakat dalam situasi paling genting sekalipun.

Melalui koordinasi lintas instansi, pengerahan sumber daya, serta pemanfaatan teknologi informasi seperti data Pusiknas, penanganan bencana dapat dilakukan lebih terstruktur dan responsif. Banjir di Sumatra sekaligus menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan, mitigasi, dan peningkatan layanan publik di tengah meningkatnya risiko cuaca ekstrem. Dengan kolaborasi yang kuat dan komitmen pelayanan yang berkelanjutan, harapannya masyarakat dapat bangkit lebih cepat dan semakin siap menghadapi potensi bencana di masa mendatang.

Tentang Pusiknas

Berdasarkan Undang Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia Pasal 15 ayat (1) huruf j, Polri berwenang menyelenggarakan Pusat Informasi Kriminal (Pusiknas).

Pusiknas berada di bawah Bareskrim Polri, dan berlandaskan pada Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2024 tentang Pencabutan Peraturan Kepala Kepolisian Nomor 15 Tahun 2010 mengenai Penyelenggaraan Pusat Informasi Kriminal Nasional di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Pusiknas Bareskrim Polri memiliki sistem Piknas, yang berfungsi mendukung kinerja Polri di bidang pengelolaan informasi kriminal berbasis teknologi informasi dan komunikasi, serta menyediakan pelayanan data kriminal baik internal dan eksternal Polri.

Seluruh kegiatan Pusiknas diarahkan untuk mendukung terwujudnya Polri yang PRESISI: Prediktif, Responsibilitas, Transparansi Berkeadilan.

--- Pusiknas Bareskrim Polri, Valid dan Tepercaya ---

Polri Maksimalkan Operasi Kemanusiaan dan Identifikasi Korban di Wilayah Bencana Sumatera

Konferensi Pers: Pengungkapan Tindak Pidana Illegal Access Platform Trading www.markets.com

KOORDINASI KERJA SAMA ANTARA BARESKRIM POLRI DENGAN KEMENDAG, BPOM, KEMENTAN DAN KEMENPERIN

Apel Gabungan Bareskrim Polri, 4 Agustus 2025

FOCUS GROUP DISCUSSION PERUMUSAN STANDAR DATA KRIMINAL TAHUN 2025

Supervisi Pusiknas Bareskrim Polri di Polda Sulsel, Polda Sulbar, dan Polda Sultra

Rapat Koordinasi Penyusunan PKS Antara BNN RI dengan Bareskrim Polri

Anev Kinerja Polda Jajaran dalam Penggunaan EMP

Rapat Koordinasi Lanjutan Penyusunan Draf Petunjuk Teknis Kerja Sama antara Polri dengan Kementerian PPPA

Arahan Kapusiknas Bareskrim Polri kepada Tim Penyedia

Kick Off ISO 27001:2022

Koordinasi Persiapan Finalisasi Buku Pedoman Teknis SISPEKA dan Sistem PIKNAS

Rapat Koordinasi Penyusunan Draf Petunjuk Teknis Kerja Sama antara Polri dengan Kementerian PPPA

Sertijab Kapusiknas, Irjen Pol Tony: Saya Mohon Diri tanpa Ada Beban