Artikel

Polda Jawa Barat Paling Banyak Tangani Bencana Gempa

11 September 2024

POLRI menangani 18 peristiwa bencana gempa bumi sejak awal tahun hingga Agustus 2024. Polda Jawa Barat menjadi satuan wilayah dengan jumlah penanganan bencana gempa terbanyak dalam delapan bulan terakhir.

Salah satu bencana gempa yang terjadi di wilayah hukum Polda Jawa Barat yaitu berkekuatan 6,2 Skala Richter di barat daya Garut pada Sabtu 27 April 2024. Kedalaman gempa mencapai 10 kilometer. BMKG menyebutkan gempa tak berpotensi tsunami. Namun guncangan mengakibatkan kerusakan.

 

“Total rumah rusak 41 unit, 1 fasilitas kesehatan, 1 benteng milik perbankan, dan 1 unit mobil,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Garut Aah Anwar dikutip dari artikel berjudul 41 Rumah di Garut Rusak dan 4 Warga Terluka Akibat Gempa M 6,2 diunggah di laman www.detik.com.

 

Tak ada korban tewas akibat guncangan tersebut. Namun empat orang terluka dan telah mendapatkan perawatan.

 

Guncangan dari gempa yang berpusat di Garut itu turut dirasakan hingga daerah lain di wilayah Jawa Barat seperti Sukabumi dan Tasikmalaya. Bahkan, guncangan juga dirasakan hingga Trenggalek dan Malang yang berjarak lebih 700 kilometer.



 

Data pada DORS SOPS Polri yang diakses pada Senin 2 September 2024 menunjukkan 18 kejadian gempa ditangani kepolisian selama delapan bulan di 2024. Tiga kepolisian wilayah melaporkan melakukan penanganan dan penindakan terkait bencana gempa yaitu Polda Jawa Barat, Polda Jawa Tengah, dan Polda Sumatra Utara.

 

Polda Jawa Barat melakukan penindakan paling banyak yaitu 14 bencana gempa sejak awal tahun. Dua satuan wilayah lain yaitu Polda Jawa Tengah yang melaporkan 3 kejadian dan Polda Sumatra Utara menangani 1 kejadian gempa. Sedangkan jumlah bencana gempa yang ditangani kepolisian dan tercatat di DORS SOPS Polri yaitu pada April 2024, dengan 10 kejadian.

 

Waspada Megathrust

Gempa megathrust menjadi salah satu topik pembicaraan yang santer terdengar beberapa waktu terakhir. Jawa Barat yang notabene berada di Pulau Jawa merupakan salah satu wilayah yang berpotensi terkena dampak megathrust. Topik itu ramai dibicarakan setelah BMKG memberikan peringatan bahwa Indonesia akan dilanda gempa bumi megathrust dalam waktu dekat.



 

Gempa megathrust adalah gempa bumi yang sangat besar yang terjadi di zona subduksi. Zona itu merupakan wilayah tempat salah satu lempeng tektonik bumi terdorong di bawah lempeng lainnya.

 

Di Indonesia, ada beberapa zona megathrust subduktif aktif. Artikel berjudul Apakah Gempa Jogja 26 Agustus 2024 Megathrust? Ini Kata BMKG yang diunggah di laman www.tirto.id menunjukkan enam zona megathrust aktif yaitu mulai dari subduksi Sunda hingga Papua. Ada juga segmentasi megathrust yang berada di wilayah Samudera Hindia di selatan Jawa.

 

Menanggapi peringatan megathrust, masyarakat perlu mengetahui panduan mitigasi gempa bumi sebagai persiapan menghadapi bencana. Sebab, gempa bisa kapanpun terjadi, baik masyarakat sedang berada di rumah, dalam bangunan, atau bahkan sedang berkendara.

 

Mitigasi gempa merupakan tindakan untuk mengurangi risiko dampak bencana gempa. Mitigasi dimulai dari pencegahan sebelum bencana terjadi, saat bencana terjadi, hingga penanganan setelah bencana terjadi.




Gempa terjadi tanpa peringatan atau tanda-tanda khusus. Bila gempa terjadi di saat masyarakat sedang berada di dalam kendaraan umum, sebaiknya tidak panik dan tak terburu-buru keluar dari kendaraan. Ikuti aturan petugas untuk menyelamatkan diri. Bila gempa terjadi di saat sedang berkendara, sebaiknya turunkan laju kendaraan dan menepi di sisi jalan.

 

Berbagai media berita, baik itu portal swasta maupun pemerintah, terus menginformasikan tentang mitigasi bencana. Satu di antaranya yaitu laman www.tirto.id melalui artikel berjudul Panduan Mitigasi Gempa Bumi saat Naik Kendaraan Umum dan Pribadi. Artikel tersebut mengingatkan masyarakat untuk menyiapkan rencana penyelamatan diri dan mempersiapkan tas siaga sebelum gempa terjadi.

 

Bila gempa terjadi, masyarakat sebaiknya berlindung untuk menghindari benda jatuh atau pecahan kaca jendela. Bila gempa terjadi saat sedang berada di luar rumah, masyarakat sebaiknya menuju lapangan terbuka dan tidak berdiri di dekat tiang, pohon, sumber listrik, atau gedung yang mungkin roboh.

 

Meskipun guncangan mereda, masyarakat harus mengantisipasi gempa susulan. Periksa kondisi sekitar dan pastikan tak ada sumber api yang dapat memicu kebakaran. Bila berada di area yang dikelilingi tebing, segera hindari daerah yang rawan longsor.

 

Paling penting, yaitu memantau informasi dari sumber resmi seperti BMKG, BNPB, BPBD, dan kepolisian. Masyarakat sebaiknya tidak mudah terpancing isu hoaks dan meneruskannya ke orang lain.

 

Sebagai informasi, sesuai dengan Undang Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia Pasal 15 ayat (1) huruf j, Polri berwenang menyelenggarakan Pusat Informasi Kriminal (Pusiknas). Pusiknas berada di bawah Bareskrim Polri serta berlandaskan regulasi Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2024 tentang Pencabutan Peraturan Kepala Kepolisian Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Pusat Informasi Kriminal Nasional di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia.

 

Pusiknas Bareskrim Polri memiliki sistem Piknas untuk mendukung kinerja Polri khususnya bidang pengelolaan informasi kriminal berbasis teknologi informasi dan komunikasi serta pelayanan data kriminal baik internal dan eksternal Polri dalam rangka mewujudkan Polri yang PRESISI (Prediktif, Responsibilitas, Transparansi Berkeadilan).

 

--- Pusiknas Bareskrim Polri, Valid dan Tepercaya ---