Artikel
Saat Bencana Melanda, Kapolri: Kita akan Bergerak Cepat ke Lokasi
“KITA akan bergerak cepat ke wilayah-wilayah yang terdampak bencana. TNI-Polri hadir sebagai representasi negara,” kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dikutip dari artikel berjudul Kapolri Pastikan Sinergitas TNI-Polri, Amankan Pemilu 2024 hingga Bencana Alam diunggah di laman www.liputan6.com.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto pun memastikan komitmennya untuk bersinergi dengan lembaga lain dalam penanganan bencana alam. “Kodam Jaya sudah menyiapkan, selain tenda-tenda untuk pengungsi,” ujar Panglima TNI.
Indonesia merupakan negara rawan bencana. Bahkan, World Risk Report (WRR) menempatkan Indonesia sebagai negara urutan kedua dengan risiko bencana terbesar di dunia pada 2023. Adapun urutan pertama yaitu Filipina yang berlokasi di utara Indonesia.
Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Prasinta Dewi mengatakan Indonesia berada di daerah tropis. Indonesia terletak di antara dua samudra dan dua benua. Kondisi geografis ini menjadi salah satu faktor yang membuat Indonesia rawan bencana. Misalnya banjir bandang, tanah longsor, cuaca ekstrem, abrasi, kekeringan, hingga kebakaran hutan dan lahan.
“Oleh karena itu, masyarakat harus memiliki kemampuan untuk bertahan dan membangun kembali kehidupan setelah terkena bencana atau build back better,” ungkap Prasinta dikutip dari artikel berjudul Indonesia Urutan Kedua Negara Paling Berisiko Bencana di Dunia diunggah di laman www.kompas.com.
Kapolri menekankan pentingnya menguatkan manajemen risiko bencana alam di Indonesia. Sebab, bencana bisa terjadi sewaktu-waktu dan kapanpun. Seluruh pihak, termasuk Polri, harus berupaya meminimalisasi dampak bencana. Yang paling utama, lanjut Kapolri, sinergitas seluruh pemangku kebijakan menyatukan kekuatan dan kebijakan untuk melakukan pencegahan hingga penanganan setelah bencana.
Seluruh Polda Tangani Bencana
Sejak Januari hingga Agustus 2024, Polri
menangani 1.374 bencana alam di seluruh wilayah Indonesia. Dengan kata lain, seluruh
Polda menangani masalah bencana alam di daerah masing-masing. Data itu diakses dari
DORS SOPS Polri pada Senin 2 September 2024.
Setiap bulan, Polri menangani ratusan bencana alam. Jumlah bencana alam paling banyak yang ditangani kepolisian yaitu pada Januari 2024 dengan 271 kejadian. Angin puting beliung menjadi jenis bencana alam paling sering terjadi di Januari 2024 yaitu 100 kejadian.
Namun bencana alam paling sering terjadi sejak awal tahun yaitu kebakaran yang meluas dengan 656 kejadian. Kebakaran paling banyak terjadi pada Juli dan Agustus yaitu masing-masing 107 kejadian.
Polda Jawa Tengah menjadi satuan wilayah yang melaporkan penanganan terhadap bencana alam paling banyak yaitu 257 kejadian. Angin puting beliung menjadi bencana paling sering terjadi di wilayah hukum Polda Jawa Tengah dalam delapan bulan yaitu 109 kejadian.
Sebagai informasi, sesuai dengan Undang Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia Pasal 15 ayat (1) huruf j, Polri berwenang menyelenggarakan Pusat Informasi Kriminal (Pusiknas). Pusiknas berada di bawah Bareskrim Polri serta berlandaskan regulasi Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2024 tentang Pencabutan Peraturan Kepala Kepolisian Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Pusat Informasi Kriminal Nasional di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Pusiknas Bareskrim Polri memiliki sistem Piknas untuk mendukung kinerja Polri khususnya bidang pengelolaan informasi kriminal berbasis teknologi informasi dan komunikasi serta pelayanan data kriminal baik internal dan eksternal Polri dalam rangka mewujudkan Polri yang PRESISI (Prediktif, Responsibilitas, Transparansi Berkeadilan).
--- Pusiknas Bareskrim Polri, Valid dan Tepercaya ---