Artikel
Sejak Awal Tahun, Korban Pembunuhan Capai Ratusan Orang
16 November 2022

KEMATIAN Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat menarik perhatian hampir
seluruh warga Indonesia. Polisi menindak peristiwa itu sebagai kejahatan
terhadap nyawa atau pembunuhan. Hingga artikel ini ditulis, kasus masih
bergulir di meja hijau.
Ada pula kasus pembunuhan yang sempat menghebohkan jagat maya.
Sebuah video menampakkan seorang pria tengah mendorong kereta dorong atau
troli. Pria bernama Christian Rudolf Tobing (36) itu menampakkan senyum saat
kamera merekamnya. Siapa sangka, saat itu, ia mendorong troli berisi jasad
teman baiknya.
“Tersangka
merencanakan dan melakukan pembunuhan. Penyidik tetapkan pelaku statusnya
sebagai tersangka dan kita kenakan dengan sangkaan Pasal 340 KUHP subsider
Pasal 338 KUHP dan atau Pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman mati atau penjara
seumur hidup,” terang Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan
terkait pembunuhan yang dilakukan Christian Tobing, dikutip dari artikel
berjudul Rudolf Tobing Tersangka Pembunuhan Icha Terancam Hukuman Mati
yang diunggah www.detik.com pada 24 Oktober 2022.
Dua peristiwa itu hanyalah bagian dari deret kasus pembunuhan yang
ditangani Polri pada 2022. Sejak awal tahun, Polri menindak 714 kasus
pembunuhan. Sejak Mei, data di e-MP Robinopsnal Bareskrim Polri menunjukkan
terjadi peningkatan kasus. Bahkan pada Oktober 2022, Polri menindak 76 kasus
pembunuhan.
Dari data tersebut, penindakan terhadap kejahatan pembunuhan
paling banyak dilakukan pada Maret 2022 yaitu 117 kasus. Sementara Polda Jawa
Timur melakukan penindakan terhadap kejahatan tersebut paling banyak yaitu 85
kasus.
700 orang dibunuh
Data di e-MP menunjukkan 700 orang menjadi korban dalam kasus pembunuhan dan kejahatan terhadap jiwa orang mulai Januari hingga 9 November 2022. Sementara jumlah terlapor yaitu 485 orang.
Dari data
tersebut, jumlah korban pembunuhan lebih banyak ketimbang jumlah terlapor.
Korban laki-laki lebih banyak dua kali lipat dibanding korban perempuan.
Jumlah
terlapor juga didominasi laki-laki. Sementara status jenis kelamin dari 166
terlapor (34,2 persen) belum diketahui.
Pusiknas Bareskrim Polri memiliki
sistem Piknas untuk mendukung kinerja Polri khususnya bidang pengelolaan
informasi kriminal berbasis teknologi informasi dan komunikasi serta pelayanan
data kriminal baik internal dan eksternal Polri dalam rangka mewujudkan Polri
yang PRESISI (Prediktif, Responsibilitas, Transparansi Berkeadilan).
--- Pusiknas Bareskrim Polri, Valid dan Tepercaya ---