Artikel

Modus Baru, Pencuri Incar Sepeda Motor yang Setangnya tidak Dikunci

23 January 2025

KRIMINALITAS yang sedang marak terjadi di wilayah Surabaya, Jawa Timur, adalah pencurian kendaraan bermotor atau curanmor. Polisi telah melakukan penindakan tegas terhadap pelaku pencurian namun aksi kriminal itu masih terjadi. Untuk itu, polisi mengimbau warga untuk berhati-hati menjaga sepeda motor karena petugas mengungkap modus baru pencurian.

Modus lama pencurian sepeda motor adalah pelaku menggunakan kunci letter T untuk menjebol kunci pada setang. Kini, produsen sepeda motor berinovasi dengan teknologi tanpa anak kunci untuk mengunci dan menyalakan mesin atau keyless. Inovasi itu membuat pelaku tak mudah membobol slot kunci. Namun, pencuri selalu punya cara untuk mencuri.



 

“Mereka cari sepeda motor yang tidak terkunci setangnya, dinaikin, dan didorong temannya ke bengkel yang sudah ditentukan,” ujar Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Luthfie Sulistiawan dikutip dari artikel berjudul Dari Puluhan Pencurian Motor di Surabaya, 10 Kasus Kuncinya Masih Nempel diunggah di laman www.detik.com.

 

Untuk itu, polisi pun mengincar bengkel rujukan para pencurian sepeda motor. Bila terbukti membantu pelaku dalam tindak pencurian, pemilik bengkel akan ditindak sesuai hukum.

 

Baca: Keterlibatan Anak dalam JaringanCuranmor | Pusiknas Bareskrim Polri


Kelengahan warga juga membuat pelaku lebih mudah beraksi. Misalnya kunci masih tertancap di sepeda motor. Menurut Kompol Luthfie, ada 10 kasus pencurian yang ternyata kuncinya masih menempel pada kendaraan.

 

Curanmor paling banyak ditindak di Surabaya

Sejak 1 sampai 20 Januari 2025, Polda Jawa Timur menindak 84 kasus pencurian sepeda motor dengan 86 orang terlapor. Sebanyak 20 dari 43 satuan kerja di wilayah hukum Polda Jawa Timur menerima laporan pencurian sepeda motor. Polrestabes Surabaya paling banyak menerima laporan. Di rentang waktu tersebut, Polrestabes Surabaya menindak 38 kasus curanmor roda dua.

 

Polrestabes Surabaya menindak 40 terlapor kasus pencurian sepeda motor. Jumlah pelaku lebih banyak daripada jumlah kasus. Bisa saja itu terjadi karena pelaku berjumlah lebih dari satu orang.




Profesor Bagong Suyanto, guru besar Sosiologi Universitas Airlangga (Unair) mengakui pencurian sepeda motor menjadi salah satu tindak kriminalitas utama di wilayah Surabaya dan sekitarnya. Apalagi, Profesor Bagong melanjutkan, semua sepeda motor bisa dikatakan rawan dicuri. Pengamanan dari kepolisian tidak cukup sebab jumlah anggota polisi terbatas sehingga pengawasan terhadap tindak kriminal di wilayah yang luas menjadi tidak optimal.

 

Profesor Bagong mengatakan kesadaran pemilik kendaraan bermotor menjadi faktor utama menghindari aksi pencurian. Sistem pengamanan mandiri bisa menjadi pilihan.

 

“Namun, tidak semua masyarakat dalam kondisi prima atau selalu waspada terhadap ancaman kejahatan. Selalu ada celah masyarakat itu lengah,” ujar Profesor Bagong dikutip dari artikel berjudul Curanmor Merajalela di Surabaya, Sosiolog Unair Ungkap Penyebab dan Solusinya diunggah di laman www.suarasurabaya.net.

 

Memotong mata rantai kejahatan pencurian adalah tugas Polri. Profesor Bagong mendorong aparat penegak hukum membongkar semua jaringan pencurian. Sebab, jaringan pencurian sepeda motor kini terindikasi terorganisasi. Namun, masyarakat perlu berperan secara mandiri untuk mengamankan kendaraannya masing-masing. Cara ini dapat mencegah aksi pencurian.

 

“Penyelesaian masalah ini bukan hanya tanggung jawab polisi, tapi juga masyarakat yang harus secara mandiri mengembangkan kewaspadaan dan pengamanan,” kata Profesor Bagong.

 

Sebagai informasi, sesuai dengan Undang Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia Pasal 15 ayat (1) huruf j, Polri berwenang menyelenggarakan Pusat Informasi Kriminal (Pusiknas). Pusiknas berada di bawah Bareskrim Polri serta berlandaskan regulasi Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2024 tentang Pencabutan Peraturan Kepala Kepolisian Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Pusat Informasi Kriminal Nasional di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia.

 

Pusiknas Bareskrim Polri memiliki sistem Piknas untuk mendukung kinerja Polri khususnya bidang pengelolaan informasi kriminal berbasis teknologi informasi dan komunikasi serta pelayanan data kriminal baik internal dan eksternal Polri dalam rangka mewujudkan Polri yang PRESISI (Prediktif, Responsibilitas, Transparansi Berkeadilan).

 

--- Pusiknas Bareskrim Polri, Valid dan Tepercaya ---