Artikel
Dari Patroli hingga Street Race, Ini Cara Polisi ‘Basmi’ Balap Liar
PATROLI menjadi cara
kepolisian untuk memberantas aksi balap liar di jalan raya. Selain mengganggu
ketenteraman, aksi kebut-kebutan di jalan itu pun dapat mengakibatkan
kecelakaan dan memakan korban. Namun cara itu bukan
satu-satunya yang dilakukan kepolisian. Masih ada beberapa cara lain yang
menjadi program kepolisian untuk memberantas aksi tersebut.
Pertengahan
Agustus 2022, Tim Patroli Perintis Presisi Polda Metro Jaya membubarkan aksi
balap liar yang menutup akses jalan di kawasan Senayan, Jakarta, pada Sabtu
dini hari, 13 Agustus 2022. Puluhan pelaku balap liar ditangkap. Beberapa di
antara pelaku masih berusia remaja.
Melalui
patroli pula, Polres Tanjungbalai menggagalkan aksi balap liar di beberapa
lokasi di Tanjungbalai, Sumatra Utara, pada awal Agustus 2022. Polisi
mengamankan lima sepeda motor dan melakukan tindakan langsung alias tilang pada
pengendara.
Kegiatan
serupa pun dilakukan Polsek Sananwetan, Blitar, Jawa Timur. Patroli di malam
hari digiatkan kepolisian setempat untuk menciptakan situasi yang aman dan
kondusif. Aksi balap liar menjadi salah satu gangguan ketertiban yang
diantisipasi kepolisian.
“Silakan
menikmati suasana malam hari di sekitaran Jalan Diponegoro, tapi ingat selalu mematuhi
protokol
Kesehatan, jaga keselamatan diri, dan jangan ikut-ikutan aksi balap liar karena
bisa mengganggu dan membahayakan diri sendiri, serta pengguna jalan lain,” ucap
Aipda Dwi Cayanto, personel Polsek Sananwetan, dalam artikel berjudul Patroli
Malam Hari dengan Sasaran Tempat Rawan Aksi Balap Liar di laman www.humas.polri.go.id.
Balapan liar adalah gengsi
Balapan
liar merupakan aksi adu cepat kendaraan, baik sepeda motor maupun mobil.
Biasanya pelaku balap liar mengadu kecepatan kendaraan masing-masing di jalan
raya, bukan di lintasan resmi. Suasana malam yang sepi hingga menjelang pagi,
menjadi waktu mereka beraksi. Selain untuk bersenang-senang, mencari uang dan
mengumbar gengsi menjadi alasan mereka untuk beradu kecepatan.
Di
beberapa kasus, polisi menemukan pelaku balap liar masih
berusia remaja, bahkan masih berstatus sebagai pelajar SMP maupun SMA.
Di Palembang, Sumatra Selatan, misalnya. Polsek Seberang Ulu I Palembang
mengamankan 36 pelajar SMP, SMA, dan mahasiswa yang adu kecepatan kendaraan di
depan Dekranasda Jakabaring. Kapolsek SU I Palembang, Kompol A Firdaus,
mengatakan kawasan tersebut dijadikan aksi balap liar di hari-hari tertentu,
seperti akhir pekan.
Menurut
ilmu psikologi, dikutip dari laman www.jeda.id,
balap liar termasuk dalam aksi kenakalan remaja. Perbuatan mereka melanggar
norma, aturan, dan hukum dalam masyarakat. Pelakunya berusia remaja atau berada
di masa transisi anak-anak menuju dewasa.
Bila
ada masalah, remaja cenderung menceritakan hal tersebut ke orang terdekatnya,
seperti orang tua dan teman. Namun bila remaja tak menemukan figur yang tepat,
mereka pun mencari pelampiasan. Satu di antaranya balap liar. Melalui aksi itu,
mereka merasakan ketegangan dan mendapatkan hasil lain berupa uang taruhan.
Rasa
gengsi pun berubah menjadi kebanggaan setelah berani memenangkan tantangan di
jalan raya. Padahal, aksi mereka itu justru dapat merugikan diri sendiri dan
berdampak negatif buat orang lain.
Dikutip dari artikel berjudul Kenali Pengaruh Negatif Balapan Liar bagi Remaja di www.tribratanews.kepri.polri.go.id, ada beberapa dampak yang muncul akibat balap liar. Di antaranya yaitu mengganggu kelancaran jalan raya, mengganggu ketenteraman, bahkan kehilangan nyawa.
Sediakan pelampiasan bentuk lain
Polda
Metro Jaya paham betul tentang psikologi anak-anak, terutama yang terlibat
dalam aksi balap liar. Untuk itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran meluncurkan
beberapa program untuk menurunkan aksi balap liar di Ibu Kota.
Program
itu yaitu Police Goes to School dan Street Race. “Kita di sini
sudah bisa memetakan dua hal yang menjadi sasaran utama (dua program tersebut).
Yaitu balap liar dan tawuran antarkelompok,” ungkap Kapolda Irjen Fadil dikutip
dari artikel berjudul Program Khusus Kapolda Metro, Angka Kasus Tawuran
dan Balap Liar Menurun di laman www.humas.polri.go.id.
Kapolda
mengklaim dua program itu sukses menurunkan angka tawuran dan balap liar di
wilayah DKI Jakarta. Polda Metro Jaya berharap keberhasilan itu pun dapat
mencegah anak-anak terlibat dalam tindak pidana kejahatan.
Remaja
yang gemar balap liar, dialihkan ke program Street Race. Program itu
menjadi wadah bagi penggemar otomotif.
Polda
Metro Jaya menginisiasi Street Race pada 10 Januari 2022. Street Race
edisi pertama digelar di kawasan Ancol, Jakarta Utara. Melalui kegiatan itu,
anak-anak muda yang gemar menggeber kendaraannya dapat ikut serta.
Sejak awal tahun, Polda Metro Jaya telah menggelar tiga kali Street Race. Untuk yang ke-empat kalinya, aksi Street Race digelar pada 3 sampai 4 September 2022 di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.
Pusiknas Bareskrim Polri memiliki sistem Piknas untuk mendukung
kinerja Polri khususnya bidang pengelolaan informasi kriminal berbasis
teknologi informasi dan komunikasi serta pelayanan data kriminal baik internal
dan eksternal Polri dalam rangka mewujudkan Polri yang PRESISI (Prediktif,
Responsibilitas, Transparansi Berkeadilan).
--- Pusiknas Bareskrim Polri,
Valid dan Tepercaya ---